Senin, 26 Maret 2012

Diskriminasi : IPA vs IPS

Nurul Aulia
11/312555/SP/24572
            “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural dan kemajemukan bangsa ” (Pasal 4 ayat 1 UU No. 20 tahun 2003)
Tindakan diskriminasi terkadang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali di sekolah. Terkadang, bagi beberapa pihak SMA mereka menciptakan jurang pemisah antara jurusan IPA dan IPS tak terkecuali di SMAN XXX. Tindakan diskriminasi yang diberikan pihak sekolah kepada siswa-siswi IPS disekolah tersebut cukup jelas terlihat.
            Dari segi fasilitas yang diberikan pihak sekolah kepada siswa-siswi jurusan IPS di SMAN tersebut terdapat perbedaan yang cukup jauh. Dilihat bahwa, pihak sekolah lebih mengutamakan pemberian fasilitas kepada kelas-kelas jurusan IPA dibandingkan jurusan IPS. Fasilitas-fasilitas seperti LCD projector, kipas angin, dan jejeran gedung kelas yang bersih dan baru hanya dapat dilihat di kelas-kelas jurusan IPA. Disisi lain, kelas-kelas jurusan IPS belum memiliki kipas angin dan masih menggunakan bangku dan meja lama ketika siswa-siswi kelas IPA sudah memperoleh bangku dan meja yang baru dan lebih baik, terlebih lagi LCD projector yang seharusnya wajib disediakan pihak sekolah untuk seluruh kelas sehingga dapat menunjang proses belajar-mengajar malah tidak akan kita temui di ruangan kelas-kelas IPS.
Dari segi kuantitas kelas-kelas jurusan IPA pun cenderung lebih banyak, yakni jurusan IPA terdiri dari 10 kelas sedangkan jurusan IPS hanyalah 4 kelas saja. Padahal semestinya pihak sekolah memberikan porsi yang seimbang antara jurusan IPA dan IPS agar tidak terjadi kesenjangan yang cukup besar bagi keduanya. Orang tua murid cenderung bangga dengan anak-anak mereka ketika mampu masuk di kelas IPA, sedangkan ketika anak mereka masuk di jurusan IPS mereka dianggap sebagai anak yang tidak mampu dalam akademik. Padahal tidak semua siswa-siswi jurusan IPA mampu dalam pelajaran IPA. Terkadang beberapa siswa IPA terpaksa masuk jurusan IPA akibat keinginan orang tua karena pandangan mereka terhadap siswa-siswi jurusan IPS yang tidak baik. J
Jurusan IPS terdiskriminasi sebagai jurusan kelas bawah. Meskipun sebenarnya pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena sesungguhnya setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing dan memiliki daya saing yang sama jika diberikan kesempatan dan fasilitas yang sama. Baik jurusan IPA maupun jurusan IPS memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing sehingga mereka seharusnya ditempatkan sejajar sebagai peserta didik tanpa ada perbedaan seperti pemberian fasilitas diantara keduanya.

0 komentar:

Posting Komentar