Senin, 26 Maret 2012

Tindak Diskriminasi


Chrispina Maria Gracia 11/311454/SP/24388
Pengantar Studi HAM
Tindakan Diskriminasi
Diskriminasi bisa dikatakan sebagai tindakan pembedaan antara individu satu dengan yang lainnya, atau kelompok masyarakat satu dan lain atas dasar perbedaan agama, suku, ras, bahasa, kelas sosial, atau aspek lainnya. Tindak diskriminasi ini rentan terjadi di lingkungan masyarakat yang majemuk dan bisa dialami oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam bentuk apa saja.
Salah satu contoh tindakan diskriminasi yang pernah saya alami adalah pembedaan perlakuan yang dilakukan oleh panitia pelaksana Pekan Olahraga dan Seni Nasional (PORSENI) pada tahun 2007. Saat itu, dalam pemberitahuan yang telah disebarkan panitia secara resmi disebutkan bahwa kontingen-kontingen dari seluruh Indonesia, baik yang bertanding dalam bidang olahraga ataupun seni, ditempatkan pada sebuah Asrama Haji di kota tuan rumah PORSENI tersebut. Namun, pada kenyataannya terjadi perlakuan istimewa yang diterima oleh kontingen dari daerah-daerah Indonesia bagian Barat, seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, dan beberapa daerah lainnya. Kontingen dari daerah-daerah ini ditempatkan di sebuah hotel yang sudah pasti lebih baik dan nyaman daripada tempat yang sudah ditetapkan sebelumnya, sedangkan kontingen dari daerah Bali ke timur tetap menempati Asrama Haji. Tindakan ini mungkin terjadi karena terbatasnya ruangan untuk menampung seluruh kontingen di Asrama Haji. Bila memang ini yang menjadi alasannya, lalu mengapa yang dipindahkan ke tempat lain hanyalah kontingen dari daerah-daerah tertentu saja (hanya dari wilayah Barat)? Mungkin juga panitia menganggap bahwa kontingen-kontingen dari kota besar sudah terbiasa dengan kondisi yang serba nyaman. Panitia terkesan cari aman dan takut mendapatkan protes apabila menempatkan mereka di Asrama Haji, dan harus tinggal berdesakkan bersama kontingen dari daerah lainnya. Entah apa yang sebenarnya menjadi pertimbangan panitia pelaksana untuk melakukannya, namun tindakan ini dapat dilihat sebagai bentuk diskriminasi terhadap kontingen yang berasal dari wilayah Indonesia Timur. Semoga saja pembedaan perlakuan karena daerah asal seperti ini tidak terulang kembali dalam kegiatan-kegiatan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar